Tuesday, March 5, 2013

Manajement Jaringan

A. Pengertian Manajemen Jaringan

Sebuah fungsi pengawasan terhadap unjuk kerja jaringan dan pengambilan tindakan untuk mengendalikan aliran trafik agar diperoleh kapasitas jaringan dengan pengoperasian yang maksimum pada berbagai situasi [CCITT]
Upaya mengkoordinasikan dan mendistribusikan sumber daya (resource) untuk merencanakan, menganalisa, mengevaluasi, mendesain, mengadministrasikan, dan mengembangkan jaringan telekomunikasi sehingga diperoleh kualitas pelayanan yang baik pada seluruh waktu dengan ongkos yang proporsional dan kapasitas yang optimal.


B. Kegunaan Manajemen Jaringan

Manajeman jaringan merupakan kemampuan untuk mengontrol dan memonitor sebuah jaringan komputer dari sebuah lokasi. The International Organization for Standardization (ISO) mendefinisikan sebuah model konseptual untuk menjelaskan fungsi manajemen jaringan.
Manajemen Kesalahan (Fault Management), menyediakan fasilitas yang memungkinkan administrator jaringan untuk mengetahui kesalahan (fault) pada perangkat yang dikelola, jaringan, dan operasi jaringan, agar dapat segera menentukan apa penyebabnya dan dapat segera mengambil tindakan (perbaikan). Untuk itu, manajemen kesalahan memiliki mekanisme untuk:
Melaporkan terjadinya kesalahan
Mencatat laporan kesalahan (logging)
Melakukan diagnosis
Mengoreksi kesalahan (dimungkinkan secara otomatis)
Manajemen Konfigurasi (Configuration Management), memonitor informasi konfigurasi jaringan sehingga dampak dari perangkat keras atau pun lunak tertentu dapat dikelola dengan baik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan kemampuan untuk inisialisasi, konfigurasi ulang, pengoperasian, dan mematikan perangkat yang dikelola.
Pelaporan (Accounting), mengukur utilisasi jaringan dari pengguna atau grup tertentu untuk:
Menghasilkan informasi tagihan (billing)
Mengatur pengguna atau grup
Membantu dalam menjaga performa jaringan pada level tertentu yang dapat diterima
Manajemen Performa (Performance Management), mengukur berbagai aspek dari performa jaringan termasuk pengumpulan dan analisis dari data statistik sistem sehingga dapat dikelola dan dipertahankan pada level tertentu yang dapat diterima. Untuk itu, manajemen performa memiliki kemampuan untuk:
Memperoleh utilisasi dan tingkat kesalahan dari perangkat jaringan
Mempertahankan performa pada level tertentu dengan memastikan prangkat memiliki kapasitas yang mencukupi
Manajemen Keamanan (Security Management), mengatur akses ke sumber daya jaringan sehingga informasi tidak dapat diperoleh tanpa izin. Hal tersebut dilakukan dengan cara:
Membatasi akses ke sumber daya jaringan
Memberi pemberitahuan akan adanya usaha pelanggaran dan pelanggaran keamanan


Arsitektur Manajemen Jaringan


Arsitektur terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut:


Network Management Station (NMS), menjalankan aplikasi manajemen jaringan yang mampu mengumpulkan informasi mengenai perangkat yang dikelola dari agen manajemen yang terletak dalam perangkat. Aplikasi manajemen jaringan harus memproses data dalam jumlah yang besar, bereaksi terhadap peristiwa tertentu (event), dan mempersiapkan informasi yang relevan untuk ditampilkan. NMS biasanya memilikiconsole kendali dengan sebuah antarmuka GUI yang memungkinkan pengguna untuk melihat representasi grafis dari jaringan, mengontrol perangkat dalam jaringan yang dikelola, dan memprogram aplikasi manajemen jaringan. Beberapa aplikasi manajemen jaringan dapat diprogram untuk bereaksi terhadap informasi yang didapat dari agen manajemen dan/atau mengeset nilai ambang(threshold) dengan cara:
Melakukan tes dan koreksi otomatis (konfigurasi ulang, mematikan perangkat yang dikelola)
Mencatat yang terjadi pada jaringan (logging)
Memberikan informasi status dan peringatan pada pengguna

Perangkat yang dikelola, berupa semua jenis perangkat yang berada dalam jaringan, seperti komputer, printer, atau pun router. Dalam perangkat, terdapat agen manajemen.

Agen manajemen, memberikan informasi mengenai perangkat yang dikelola kepada NMS dan dapat juga menerima informasi kendali/kontrol.

Protokol manajemen jaringan, digunakan oleh NMS dan agen manajemen untuk bertukar informasi.

Informasi manajemen, merupakan informasi yang dipertukarkan antara NMS dan agen manajemen yang memungkinkan proses monitor dan kontrol dari perangkat.

Perangkat lunak manajemen jaringan (aplikasi manajemen jaringan dan agen) biasanya berdasarkan pada protokol manajemen jaringan tertentu dan kemampuan manajemen jaringan yang diberikan oleh perangkat lunak biasanya berdasarkan pada fungsi yang didukung oleh protokol manajemen jaringan. Pemilihan perangkat lunak manajemen jaringan ditentukan oleh:

Lingkungan jaringan (jangkauan dan sifat jaringan)
Persyaratan manajemen jaringan
Biaya
Sistem operasi
Protokol manajemen jaringan yang paling umum digunakan adalah:

Simple Network Management Protocol (SNMP)
Common Management Information Protocol (CMIP)

SNMP merupakan protokol yang paling banyak digunakan pada lingkungan jaringan lokal (LAN). Sedangkan, CMIP digunakan pada lingkungan telekomunikasi, dimana jaringan lebih besar dan kompleks.

C. Definisi Simulator jaringan Komputer

Simulasi dapat diartikan sebagai meniru suatu sistem nyata yang kompleks yang penuh dengan sifat probabilistik, tanpa harus mengalami keadaan yang sesungguhnya . Hal ini dapat dilakukan dengan membuat sebuah miniature yang representative dan valid denagn tujuan sampling dan survey statistik pada sistem nyata dapat dilakukan pada tiruan ini.
Dalam komunikasi dan penelitian jaringan computer, simulasi jaringan adalah sebuah teknik dimana sebuah program memeragakan prilaku jaringan baik dengan menghitung interaksi antara entitas jaringan yang berbeda (host/router, link data,packet,dll)dengan mengguanakan rumus matematika atau sebenarnya menangkap atau memutar kembali pengamatan dari produksi jaringan.

Keuntungan simulasi jaringan adalah simulasi yang dilakukan tidak menyebabkan permasalahan atau bahkan membahayakan pada jaringan yang sesungguhnya atau setidaknya membuatuhkan inisialisasi baru pada model element dan traffic. Oleh karena itu perilaku jaringan dan berbagai aplikasi dan layanan yang mendukung dapat diamati secara leluasa dilaboratorium penguji; berbagai atribut lungkungan juga dapat dimodifikasi dengan cara terkontrol menilai bagaimana jaringan akan berprilaku dibawah kondisi yang berbeda.

D. Contoh-contoh Simulator jaringan dan Perbedaannya

1. Packet Tracer
Packet tracer merupakan program aplikasi perangkat lunak atau software yang mempunyai kegunaan untuk membuat system simulasi jaringan. Piranti lunak ini didesain khusus untuk belajar bahgaimana cara membuat jaringan sebelum melakukan konfigurasi jaringa sungguhan (mengaktifkan fungsi masing-masing device hardware). Piranti lunak ini sangat bermanfaat ketika kita akan membuat sebuah jaringan yang kompleks namun hanya memiliki komponen fisik yang terbatas.

2. Boson Netsim
Boson Netsim merupakan program aplikasi yang mempunyai tujuan yang sama halnya dengan Packet Tracer yaitu untuk membuat simulasi jaringan computer, akan tetapi terdapat banyak perbedaan pada dua piranti lunak ini salah satunya pada tampilan programnya. Piranti lunak ini adalah sebuah aplikasi yang mensimulasi ‘jaringan Cisco System hardware dan software’ dan didesain untuk membantu pengguna dalam mempelajari struktur perintah Cisco IOS

3. NS-3
NS-3 merupakan simulator jaringan yang sering digunakan untuk simulasi protocol routing diantara yang simulator lainnya, dan juga sering digunakan untuk riset mengenai ad-hoc networking, dan mendukung protocol jaringan yang popular serta menyediakan hasil simulasi untuk jaringan kabel maupun nirkabel.

refrensi :
1. http://tehnikjaringan.wordpress.com/2011/03/13/manajemen-jaringan/
2. http://noegroz.wordpress.com/2007/07/24/manajemen-jaringan-sebuah-tinjauan/
3. http://as-save.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment